Merkuri dan Dampak Terhadap Kesehatan Manusia

Merkuri dan Dampak Terhadap Kesehatan Manusia

Merkuri adalah suatu unsur kimia beracun yang dapat memiliki dampak serius pada kesehatan manusia jika terpapar dalam jumlah yang cukup besar


Mercuri atau air raksa (Hg) merupakan logam yang berbentuk cairan dalam suhu ruang ( 25°C) berwarna keperakan. Sifat merkuri sama dengan sifat kimia yang stabil terutama di lingkungan sedimen, yaitu mengikat protein, mudah menguap dan mengemisi atau melepaskan uap merkuri beracun walaupun pada suhu ruang. Uap merkuri di atmosfir dapat bertahan selama 3 bulan hingga 3 tahun sedangkan yang melarut dalam air hanya bertahan beberapa minggu. Beberapa jenis merkuri yang digunakan dalam dunia kesehatan antara lain Merkuri Elemental (Hg), Merkuri Inorgnanik dan Merkuri Organik. Merkuri Elemental (Hg) terdapat dalam termometer, tensimeter air raksa, amalgam gigi, alat elektrik, batu batere dan cat. Selain itu, merkuri elemental juga digunakan sebagai katalisator dalam produksi soda kaustik dan desinfektan serta untuk produksi klorin dari sodium klorida. Sedangkan Merkuri Inorganik dalam bentuk Hg++(Mercuric)dan Hg+(Mercurous) dapat ditemukan pada desinfektan, teething powder dan laksansia (calomel) serta mercurous fulminate yang bersifat mudah terbakar.

         Serta Merkuri Organik yang terdapat dalam beberapa bentuk, antara lain metil merkuri dan etil merkuri yang keduanya termasuk bentuk alkil rantai pendek dijumpai sebagai kontaminan logam di lingkungan, misalnya memakan ikan yang tercemar zat tersebut dapat menyebabkan gangguan neurologis dan kongenital dan merkuri dalam bentuk alkil dan aryl rantai panjang dijumpai sebagai antiseptik dan fungisida.

Uap merkuri yang terhirup paling sering menyebabkan keracunan, sedangkan unsur merkuri yang tertelan ternyata tidak menyebabkan efek toksik karena absorpsinya yang rendah kecuali jika ada fistula atau penyakit inflamasi gastrointestinal atau jika merkuri tersimpan untuk waktu lama di saluran gastrointestinal. Merkuri yang masuk ke dalam tubuh melalui intravena dapat menyebabkan emboli paru. Karena bersifat larut dalam lemak, merkuri elemental mudah melalui saraf otak dan plasenta. Di otak, ia akan berakumulasi di korteks cerebrum dan cerebellum dimana ia akan teroksidasi menjadi bentuk merkurik (Hg++ ) ion merkurik ini akan berikatan dengan sulfhidril dari protein enzim dan protein seluler sehingga menggangu fungsi enzim dan transport sel. Selain itu, pemanasan logam merkuri membentuk uap merkuri oksida yang bersifat korosif pada kulit, selaput mukosa mata, mulut dan saluran pernafasan

         Serta Merkuri Organik yang terdapat dalam beberapa bentuk, antara lain metil merkuri dan etil merkuri yang keduanya termasuk bentuk alkil rantai pendek dijumpai sebagai kontaminan logam di lingkungan, misalnya memakan ikan yang tercemar zat tersebut dapat menyebabkan gangguan neurologis dan kongenital dan merkuri dalam bentuk alkil dan aryl rantai panjang dijumpai sebagai antiseptik dan fungisida.

Selain merkuri elemental dan merkuri inorganik, merkuri organik juga memiliki bahayanya sendiri. Merkuri organic sering diabsorpsi melalui gastrointestinal, paru-paru dan kulit. Pemaparan dalam jangka pendek dengan kadar yang tinggi dapat menyebabkan gagal ginjal sedangkan pada pemaparan jangka panjang dengan dosis yang rendah dapat menyebabkan proteinuri, sindroma nefrotik dan nefropati yang berhubungan dengan gangguan imunologis. Sedangkan merkuri organik, terutama bentuk rantai pendek alkil (metil merkuri) dapat menimbulkan degenerasi neuron di korteks cerebri dan cerebellum dan mengakibatkan parestesi distal, ataksia, disartria, tuli dan penyempitan lapang pandang. Metil merkuri mudah pula melalui plasenta dan berakumulasi dalam fetus yang mengakibatkan kematian dalam kandungan dan cerebral palsu. 


Merkuri Pada Kosmetik